Selamat Datang

Hobi Mendaki Gunung

  Bagi sebagian laki-laki, mendaki gunung adalah sebuah hobi yang mengajarkan mereka banyak hal. Aktivitas mendaki gunung pun tidak semudah kelihatannya. Ada beberapa tahap yang harus dilewati sebelum bisa menaklukkan sebuah puncak. Dari mulai persiapan, packing, latihan fisik, dan sebagainya. Proses ini mampu membuat seorang laki-laki menjadi lebih dewasa.
Mendaki gunung telah menjadi kegiatan yang semakin banyak dilakukan orang akhir-akhir ini. Padahal kalau dipikir-dipikir mendaki gunung itu capek. Lalu kenapa masih banyak orang yang mendaki gunung?.
Jawabannya bisa bervariasi tergantung kepada siapa pertanyaan itu diajukan. Namun yang jelas, mendaki gunung adalah kegiatan yang menyenangkan. Kita akan lebih dekat dengan alam dan bisa menyaksikan berbagai macam keajaiban dan keindahan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Barangkali masih banyak orang yang mengira bahwa mendaki gunung adalah hobi yang murah. Tinggal modal fisik yang kuat dan nyawa, lalu jadi. Tidak seperti itu juga.
Mendaki gunung sebenarnya termasuk hobi yang lumayan mahal. Kalau tidak percaya, coba kalkulasikan berapa total uang yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh peralatan standard seperti carrier, sleeping bag, tenda, cookset, sepatu serta outfit. Kita memang bisa menyewa beberapa peralatan, namun kalau mendaki gunung sudah kita jadikan sebagai hobi, rasanya akan semakin afdol kalau kita memiliki peralatan sendiri.

#Peralatan

Mendaki gunung bukan sebuah perjalanana biasa. Selain dibutuhkan fisik yang prima, kita juga membutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan mendaki sendiri terkenal dengan harganya yang mahal. Itulah kenapa ada banyak rental yang menyewakan berbagai perlengkapan mendaki. Karna memang tak semua pendaki punya perlengkapan sendiri.
Semakin terkenal sebuah merk perlengkapan mendaki, biasanya harganya juga akan semakin mahal karna merk yang terkenal kwalitasnya memang sudah teruji. Perlengkapan standard yang akan kita bahas di sini adalah:
  • Carrier
  • Tenda
  • Sleeping bag
  • Sepatu
  • Jaket
  • Nesting
  • Kompor
  • Matras
Beberapa perlengkapan lain seperti senter, gaiter, serta ponco sengaja tidak kita bahas karna sifatnya adalah opsional (meskipun sebenarnya juga penting).

1. Carrier


Carrier merupakan perlengkapan paling basic yang harus dimiliki oleh setiap pendaki. Seseorang akan mudah dikenali sebagai seorang pendaki ketika ia sudah memiliki carrier.

Berapa harga sebuah carrier?
Tergantung merk dan kapasitas. Semakin terkenal merk dan semakin besar kapasitas, semakin mahal pula harganya. Idealnya, kapasitas carrier untuk mendaki adalah 60 liter atau lebih. Semakin besar kapasitas semakin banyak pula barang yang bisa dibawa. Sebagai contoh, kita ambil carrier Consina tipe Tarebbi yang memiliki kapasitas 60 liter. Berdasarkan informasi di situs resminya, harga satu unit Consina Tarebbi adalah Rp 515.000. Biasanya, Consina tidak menyertakan rain cover dalam paket penjualan sehingga kita harus membelinya secara terpisah. Harga rain cover Consina 60 liter adalah Rp 80.000. Jadi kalau ditotal jadinya Rp 595.000.
Tolong dicatat, di kalangan pendaki, Consina termasuk merk yang tergolong standard. Untuk merk-merk premium seperti Eiger, Deuter hingga Rei harganya bisa lebih mahal.

2. Tenda


Tenda juga merupakan perlengkapan yang sangat penting. Kita membutuhkannya sebagai rumah portable untuk bermalam. Harga tenda sendiri juga bervariasi tergantung dari kapasitas serta merk. Sebagai contoh untuk sebuah tenda merk Rei dengan kapasitas 4 orang. Harganya sekitar Rp 600.00.

3. Sleeping bag


Udara di gunung berbeda dengan udara di rumah. Lebih dingin. Semakin tinggi gunung yang kita daki akan semakin dingin pula udaranya karna tekanan udara yang semakin rendah. Untuk menghangatkan diri kita membutuhkan sebuah perlengkapan yang dinamakan sleeping bag alias kantung tidur.
Berapa harganya?
Lagi. Tergantung merk dan fitur. Sleeping bag yang bagus adalah sleeping bag yang bagian dalamnya dilapisi bahan polar, sedangkan bagian luarnya terbuat dari bahan yang anti air. Untuk dua fitur tersebut, kisaran harganya adalah Rp 235.000 (untuk merk Rei).

4. Sepatu


Sepatu gunung sebenarnya bukan perlengkapan wajib karna pada kenyataanya banyak pendaki yang ketika melakukan pendakian tidak mengenakan sepatu gunung. Namun, sepatu gunung akan menjadi wajib kalau kita hendak mendaki sebuah gunung dengan track berpasir dan berbatu seperti Semeru, Rinjani, Slamet, Raung, atau bahkan Kerinci. Sangat beresiko kalau kita tidak mengenakan sepatu ketika mendaki “gunung yang sesungguhnya” seperti yang telah disebutkan tadi.
Harga sepatu gunung juga bervariasi. Tergantung merk, bahan dan model. Sepatu dengan fitur waterproof biasanya harganya lebih mahal.
Kita ambil contoh yang standard saja yakni Consina Mt Rake. Harga sepasangnya adalah Rp 500.000. Kalau kamu punya uang lebih, tidak ada salahnya untuk membeli model yang lebih bagus dengan fitur yang lebih canggih. Harganya tentu lebih mahal, jutaan.

5. Jaket


Sama seperti sleeping bag, jeket gunung juga berfungi untuk memberikan rasa sangat serta menjaga suhu tubuh. Jangan sok yes dengan tidak mengenakan jaket gunung ketika mendaki, terutama kalau melakukan pendakian pada malam hari. Kriteria jaket jaket gunung yang bagus juga tidak jauh beda dengan sleeping bag. Yakni bagian dalamnya terbuat dari bahan polar serta bagian luarnya terbuat dari bahan yang waterproof.
Harganya?
Kembali ke merk dan fitur. Untuk contoh kita ambil (lagi-lagi) Consina. Jaket gunung Consina Bolivar yang terbuat dari bahan polyester taslan yang sudah waterproof serta memiliki layer polar di bagian dalamnya dijual dengan harga di kisaran Rp 295.000.

6. Nesting


Apa itu nesting?
Nesting merupakan alat serbaguna. Bisa digunakan untuk masak, bisa digunakan untuk makan. Kita membutuhkan alat ini untuk bertahan hidup di gunung. Harga satu set nesting standard berada di kisaran Rp 140.000.

7. Kompor


Sudah bawa nesting tapi lupa bawa kompor? Sama juga bohong. Mau masak pakai apa?
Kompor merupakan peralatan yang (sangat) penting ketika kita mendaki gunung. Keberlangsungan hidup kita di gunung akan terancam kalau lupa membawa kompor. Harga kompor gunung ini tidak terlalu mahal. Sekitar Rp 135.000 untuk kompor standard (bukan windproof).

8. Matras

Matras juga merupakan perlengkapan yang cukup penting. Kita membutuhkannya sebagai alas tidur di tenda. Beberapa pendaki juga menjadikan matras sebagai sajadah serta body carrier. Jadi, alat ini memang sangat penting. Dari semua perlengkapan mendaki, harga matras adalah yang paling murah. Kita bisa mendapatkan matras hanya dengan uang Rp 45.000. Tentu ada juga matras yang harganya lebih mahal. Tergantung merk.

Alasan laki-laki senang hobi mendaki tepat dijadikan kekasih

1. Laki-laki yang Hobi Naik Gunung adalah Laki-laki Tangguh

Photo credit: Unsplash.com
Seperti kamu ketahui, mendaki gunung adalah kegiatan yang menguras banyak tenaga. Proses dari awal pendakian sampai dapat menaklukkan puncak tertinggi bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Butuh ketangguhan untuk bisa melewati setiap tanjakan terjal, tebing-tebing curam, dan hutan lebat. Lelaki pendaki gunung pastinya telah terbiasa melewati rintangan-rintangan seperti itu. Jika kamu adalah perempuan yang mengharapkan calon pasangan yang tangguh, maka lelaki yang hobi naik gunung adalah pilihan yang tepat. Dalam hubungan nanti, mungkin akan ada tantangan dan hambatan, dan seorang laki-laki yang tangguh, tidak akan mudah menyerah.

2. Semangat Juangnya Tidak Perlu Diragukan


Photo credit: Unsplash.com
Apakah kamu tipe perempuan yang ingin selalu diperjuangkan oleh pasangan? Jika semangat juang adalah hal yang wajib dimiliki oleh calon pasanganmu, maka lelaki pendaki gunung bisa jadi pilihanmu. Dia adalah orang yang bisa bertahan dalam konsisi apapun. Meskipun kaki lecet dan badan pegal karena terlalu lama memanggul sesuatu yang berat, mereka selalu mempunyai semangat untuk terus berjalan dan berjuang mencapai puncak. Mereka memiliki modal semangat dan daya juang yang tinggi. Mereka selalu bisa mengalahkan rasa letih demi bisa menapakkan kaki di puncak. Dengan demikian, jangan heran kalau mereka begitu kreatif dalam usaha meluluhkan hatimu. 

3. Mempunyai Perencanaan yang Matang



Mendaki gunung bukanlah perjalanan yang sebentar, butuh waktu lebih dari satu hari untuk bisa sampai di puncak. Merencanakan segala sesuatunya dengan jelas menjadi hal penting dalam pendakian. Memperhitungkan lama perjalanan, jumlah makanan yang dibawa, dan keperluan logistik lainnya memerlukan perencanaan yang matang. Jika ada satu hal yang tertinggal, pendaki tahu hal ini bisa membahayakan keselamatan dirinya dan kelompoknya. Oleh karena itu, jika kamu bosan mendengar laki-laki yang sering mengatakan ‘terserah’ pada apapun maumu, cobalah berkencan dengan pendaki gunung. Ia akan menjadi partner yang baik dalam membuat rencana, barangkali termasuk rencana membangun rumah tangga. 

4. Mereka Biasanya Sangat Romantis


Photo credit: visitmysmokies.com
Pernah mendapat hadiah bunga, cokelat, atau boneka dari pasanganmu? Itu biasa! Tapi, mengajakmu untuk melihat padang edelweiss di Gunung Papandayan atau hamparan bunga lavender di Gunung Semeru bisa jadi kado terindah yang pernah kamu dapat dalam hidupmu. Mereka juga akan memotivasimu sepanjang jalan, menceritakan hal-hal berkesan yang telah ia lewati selama pendakian sebelumnya. Romantisme berbeda mampu mereka tawarkan karena pendakian gunung adalah tentang kehidupan. Bukan tentang menjadi mellow, tapi memperkuat hubunganmu dengan pasangan. 

5. Mereka akan Lebih Menghargaimu


Photo credit: Freestocks.org
Kewajiban seorang pendaki gunung yang utama adalah menjaga gunung itu sendiri dan kelestarian alam disekitarnya. “Leave nothing but footprints, take nothing but pictures, kill nothing but time.” Itu adalah filosofi yang selalu dipegang teguh oleh pendaki gunung sebagai bentuk kecintaan dan penghargaan terhadap alam. Mereka tidak berani untuk menyakiti alam. Bahkan, sampah saja rela mereka bawa turun kembali. Dengan demikian, mereka terlatih untuk menghormati setiap individu, terutama kamu yang menjadi kekasih hatinya. Gunung saja mereka jaga, apalagi perasaanmu? 

6. Kemampuannya dalam Mengalahkan Diri Sendiri


Photo credit: Unsplash.com
Mendaki gunung memang kegiatan yang melelahkan. Kadang para pendaki berpikir untuk menyudahi perjalanan dan mundur saja. Akan tetapi, mereka selalu bisa mengalahkan diri mereka sendiri. Mereka tidak mau dikalahkan oleh rasa lelah, haus, atau lapar, atau suhu yang semakin dingin. Kamu tentu tahu bahwa musuh terbesar dalam seseorang adalah dirinya sendiri. Proses pendakian mengajarkan pendaki untuk bisa melawan batas-batas dalam dirinya. Setiap kali terpikir untuk menyerah, otomatis dalam pikiran mereka akan terdengar, “Ayo, puncak tinggal sebentar lagi!”
Mereka bisa mengontrol dirinya dari setiap rintangan yang ada selama proses pendakian. Dalam sebuah hubungan, mereka akan berusaha menyemangati diri sendiri dan dirimu untuk bersama-sama memperbaiki hubungan. Mungkin kalian sedang menghadapi jalanan yang terjal. Namun, bayangkanlah kebahagiaan yang akan kalian dapatkan ketika nanti kalian bisa mewujudkan impian berdua.

7. Selalu Menikmati dan Menghargai Proses


Photo credit: Pexels.com
Perjalanan dalam menggapai puncak tidak selamanya mulus. Banyak tanjakan curam, tebing, atau hambatan lain seperti hujan dan cuaca ekstrim. Akan tetapi, para pendaki gunung tidak pernah mengeluh. Mereka menikmati setiap langkah perjalanannya. Ketika dihadapkan dengan situasi sulit pun mereka menganggap bahwa itu semua adalah salah satu bagian dari perjalanan. Toh, perjalanan mencapai puncak pun tidak selamanya buruk. Tidak jarang alam menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.
Salah satu kelebihan memiliki pasangan seorang pendaki adalah dia akan selalu menikmati proses dalam sebuah hubungan. Biasanya orangnya cenderung terlihat santai, namun tetap bijaksana. Mereka bisa melihat ‘celah’ dalam setiap masalah. Kesedihan dan pertengkaran akan mereka anggap sebagai bumbu yang justru membuat hubungan semakin menarik. Ketika semua proses itu terlewati, kebahagiaan akan selalu menanti di depan.

8. Mudah Bergaul



Pendaki gunung memang terkenal mudah bergaul. Siapapun yang mereka temui dalam pendakian adalah kawan seperjuangan yang bisa mereka jadikan teman. Mereka bisa langsung nyambung dengan orang yang baru ditemuinya dalam jalur pendakian. Tidak jarang orang baru yang mereka temui di gunung menjadi teman di kehidupan setelah pendakian. Jika mereka bisa langsung nyambung dengan orang yang baru ditemui hanya karena meminta air dalam perjalanan, pasti mereka tidak akan kesulitan saat harus membuka mengobrol dengan orang baru seperti teman atau orang tuamu. Kamu akan sangat membanggakan keramahan dirinya yang mudah berbaur dengan lingkunganmu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hobi Futsal Yang Bermanfaat

Hobi Bersepeda

Hobi Memelihara Burung Merpati